fbpx
  • Jl. Sukosemolo Tengah II Blok R No.13, RT.005/RW.07, Semolowaru, Kec. Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur 60119
  • marketing@serviskita.com
  • May 8, 2024
  • 0 Comments

Artikel kali ini akan membahas tentang perbedaan SSD dan HDD. Keduanya merupakan perangkat penyimpanan data pada komputer. SSD (Solid State Drive) menyimpan data dalam bentuk memori flash. Sementara itu HDD (Hard Disk Drive) menyimpan data dalam bentuk disk magnetik. HDD lebih dulu ditemukan dan lebih lama digunakan. SSD ini merupakan teknologi yang lebih baru dengan menggunakan sifat fisik dan kimia silikon. Tujuannya guna memberikan lebih banyak volume penyimpanan, efisiensi, dan kecepatan. Meskipun begitu, sekarang ini masih banyak komputer laptop yang menggunakan HDD karena masih kompatibel dengan teknologi terkini dan lebih hemat biaya.

Mengenali SSD

Solid State Drive atau SSD diciptakan oleh Fujio Masuoka pada 1980 di Toshiba. Namun merek ini baru muncul di pasaran pada 7 tahun kemudian setelah melalui segala proses penyempurnaan.

Pada 1989, SanDisk Corporation yang masih bernama SunDisk mematenkan SSD dengan basis flash. Penggunaan resmi SSD baru terjadi pada tahun 1991 melalui seri laptop ThinkPad. Selanjutnya, SSD terus mengalami perkembangan hingga seperti sekarang yang kita gunakan saat ini.

Kemampuan SSD dalam mengakses, mengirim, dan aktivitas lainnya jauh lebih cepat dibandingkan dengan HDD. SSD juga lebih tahan guncangan. Jadi, jika latop jatuh ata mengalami benturan saat perjalanan datanya tidak akan hilang.

Mengenali HDD

Untuk Hard Disk Drive atau HDD ditemukan oleh seorang insinyur IBM, Reynold B. Johnson di tahun 1956. HDD adalah perangkat memori yang berfungsi menyimpan data di dalam piringan magnetik. HDD pertama memiliki ukuran sebesar 0,6 meter dengan kapasitas penyimpanan hanya 4,4 MB.

Degan memanfaatkan kemajuan teknologi, HDD yang terbaru saat ini memiliki ukuran 0,6 cm dengan kapastitas mencapai 750 GB. Untuk kapasitas HDD yang paling besar ukurannya 3,5 inchi dan penyimpanan 14 TB.

Pada awal kemunculannya dengan ukuran besar, HDD saat itu tidak dapat dipasang langsung di dalam perangkat. Kemudian semakin berkembang, HDD juga memiliki ukuran yang semakin kecil dan tipis hingga dapat menjadi memori internal. Meskipun begitu, masih ada HDD versi eksternal untuk perangkat memori tambahan.

Cara Kerja SSD

Perangkat SSD berisi flash nonvolatif yang terdiri dari beragam sirkuit terintegrasi untuk menyimpan dan mengambil data. SSD menggunakan chip memori flash yang bergerak secara elektronik. Data disimpan secara digital dalam sel memori, sehingga proses baca dan tulis data dapat berlangsung dengan kecepatan 50-250 MBps.

Di dalam SSD terdapat transistor gerbang mengambang dalam pola kisi. Tiap baris dalam kisi disebut sebagai halaman, dengan banyak halaman dapat membentuk sebuah blok. SSD menyimpan informasi pada blok ini.

Cara Kerja HDD

HDD pada umumnya menggunakan piringan cakram yang berputar cepat untuk menyimpan dan mengakses data. Proses ini melibatkan proses mekanik yang bergerak bersama. Setiap piringan tersebut memiliki segmen atau lingkaran konsentris di atasnya. Setiap nomor trek dan sektor membuat alamat unik yang digunakan HDD untuk mengorganisir dan menemukan data.

Motor memutar lengan aktuator internal dengan head baca/tulis. Dengan membaca informasi muatan pada segmen tertentu, head baca/tulis mencatat dan mengambil informasi. Pengontrol I/O dan sistem operasi HDD memberi tahu komponen mekanis tentang apa yang harus dilakukan dan kapan harus dilakukan.

Perbedaan SSD dan HDD yang Lainnya

SSD dan HDD sama-sama perangkat penyimpanan memori, tetapi keduanya memiliki cara kerja yang berbeda. Ada beragam perbedaan yang tampak dalam SSD dan HDD selain cara kerjanya karena kemajuan teknologi sebagai berikut:

Kapasitas Penyimpanan

Kapasitas penyimpanan pada HDD lebih besar daripada SSD dalam rentang harga jual yang sama. Alasannya karena HDD memakai piringan berputar yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar. Kapasitas HDD rata-rata antara 500 GB hingga 2,1 TB.

Di sisi lain, SSD mempunyai kapasitas penyimpanan yang lebih sedikit. Kapasitas minimal SSD biasanya hanya mencapai 128 GB hingga 256 GB saja. Kapasitas tersebut sebetulnya masih bisa dtingkatkan terus jika ruang penyimpanan mulai penuh. Tersedia juga SSD berkapasitas besar hingga 4 TB tetapi harganya akan lebih mahal.

Umur Pakai

Teknologi flash memory pada SSD yang memungkinkan untuk ditingkatkan memiliki siklus baca-tulis yang terbatas sebelum kinerjanya makin menurun. Hal ini mengakibatkan umur SSD lebih pendek daripada HDD.

Di samping itu HDD bekerja dengan piringan berputar tetapi membuatnya lebih rentan terhadap keausan mekanik seiring berjalannya waktu. Akan tetapi sistem HDD tidak terbatas pada siklus baca-tulis, sehingga umur pakainya lebih panjang sekitar 3-5 tahun dalam pemakaian normal.

Konsumsi Energi

Pemakaian energi pada SSD lebih efisien dalam konsumsi energi daripada HDD. Sistem SSD tidak mempunyai bagian yang harus bergerak dan memerlukan daya untuk berputar seperti pada HDD. Hal ini membuat SSD menghasilkan panas yang lebih sedikit. Dengan mengeluarkan panas yang seminimal mungkin membuat SSD bermanfaat untuk perangkat yang membutuhkan efisiensi tinggi atau yang bergantung pada daya baterai.

Sementara itu HDD memerlukan lebih banyak daya listrik untuk memutar piringan, sehingga penggunaannya menjadi lebih boros daripada penggunaan sistem SSD.

Ketahanan Komponen

Dalam hal ketahanan komponen, SSD lebih unggul karena di dalamnya tidak terdapat bagian mekanis yang bergerak. Hal tersebut membuat SSD lebih tahan terhadap goncangan dan getaran. Pada segi penyimpanan data juga lebuh unggul SSD karena data tersimpan di dalam chip terpusat. SSD merupakan pilihan yang tepat untuk penyimpanan data yang lebih efektif dan tahan lama.

Berbeda dengan SSD, HDD yang mempunyai komponen mekanis menjadi lebih rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh getaran dan goncangan. Kerusakan yang terjadi dapat mengakibatkan kegagalan drive dan kehilangan data. Tapi meskipun begitu, benturan yang sangat kuat dan keras juga tentu saja dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem SSD.

Dari segala perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa keputusan untuk menggunakan HDD atau SSD perlu melihat dari kebutuhan anda. Jika anda membutuhkan penyimpanan umum secara massal hingga 1 TB untuk menyimpan gambar, film, atau file lain, menggunakan HDD menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika anda lebih mengutamakan performa dan kecepatan, maka SSD jelaslah lebih unggul.

Untuk informasi lain terkait perangkat komputer atau printer dapat klik di sini.

whatsapp

Konsultasikan Kebutuhan Anda




    Previous Post
    Perbedaan Windows Original dan Bajakan
    Next Post
    Perbedaan Windows, macOS, dan Linux sebagai Sistem Operasi Pada Komputer

    Leave a Comment